Jakarta, Metode diet seperti menghindari asupan
karbohidrat atau memperbanyak makan protein dan serat tampaknya sudah
ketinggalan zaman. Kini masyarakat Inggris dan AS tengah gandrung pada
metode diet baru bernama The Fast Diet yang serupa dengan puasa
Senin-Kamis yang kerap dilakukan umat Islam. Seperti apa metode
tersebut?
Dalam metode ini, setiap orang diperkenankan
mengonsumsi apapun yang mereka inginkan, tapi hanya selama lima hari
dalam seminggu. Dua hari kemudian, mereka tidak diperbolehkan makan
apapun, kecuali makanan atau minuman yang mengandung 600 kalori sehari.
Metode
yang juga dikenal dengan nama 'Diet 5:2' ini pun dituangkan oleh oleh
Michael Mosley dan Mimi Spencer ke dalam sebuah buku berjudul 'The Fast
Diet'. Buku ini laris terjual di Inggris dan AS pada tahun 2013 dan
telah dicetak ulang hingga puluhan kali.
Mosley merupakan seorang
dokter sekaligus public figure televisi terkemuka di negeri Ratu
Elizabeth, sedangkan Spencer merupakan jurnalis yang kerap menyumbangkan
tulisannya untuk media seperti The Mail dan The Guardian.
Menurut
Mosley, diet ini didasarkan pada studi sejumlah ilmuwan dari Inggris
dan AS yang
menemukan bahwa berpuasa (selama dua hari dalam seminggu)
membantu menghilangkan lebih banyak lemak, meningkatkan sensitivitas
insulin serta mengurangi kadar kolesterol yang pada akhirnya menurunkan
risiko seseorang untuk terserang sakit jantung maupun diabetes.
Namun
Mosley memastikan dirinya tak asal bicara. Demi membuktikan
'khasiatnya', Mosley mengaku telah mencoba sendiri pola makan ini dalam
program sains di saluran BBC yang berjudul "Eat, Fast, Live Longer",
Agustus tahun lalu. Apalagi kolesterolnya terlalu tinggi dan kadar gula
darahnya berada dalam range yang mengkhawatirkan terkena diabetes.
Beberapa saat kemudian, Mosley pun terkejut melihat hasilnya.
"Saya
memulai puasa intermiten ini sekitar setahun yang lalu, kemudian lemak
saya hilang sebanyak 8 kilogram hanya selama tiga bulan dan gula darah
saya pun kembali normal," kata Mosley kepada Reuters.
Mosley pun
berpendapat, tampaknya diet yang dilakukannya berhasil karena metode ini
memang dapat menurunkan berat badan secara stabil. Presenter acara TV
Inside the Human Body ini menghitung rata-rata berat badan yang turun
setelah mengadopsi diet ini adalah 0,46 kilogram bagi wanita dan sedikit
lebih banyak bagi pria.
"Sedangkan masalah yang ada pada diet
standar adalah Anda merasa seperti terus-menerus harus menahan diri.
Jadi ketika Anda terus berpikir tentang makanan sepanjang waktu, Anda
merasa seperti melawan keinginan diri sendiri," terang Mosley seperti
dilansir Foxnews, Jumat (14/6/2013).
"Tapi dalam rejim ini Anda hanya perlu diet selama dua hari dalam seminggu. Ini sangatlah fleksibel dan sederhana," tambahnya.
Salah
satu yang mengaku diuntungkan oleh diet ini adalah Deb Thomas (50) dari
London. Thomas mengaku baru mengikuti diet ini selama enam bulan tapi
ukuran bajunya telah menurun drastis. Bahkan hal ini menginspirasi
suaminya untuk melakukan metode yang sama.
"Ini adalah diet yang
sangat mudah diikuti dan sesuai dengan gaya hidup saya. Anda akan
mengalami hari yang berat karena tidak makan hampir seharian tapi Anda
tahu keesokan harinya Anda bisa makan dengan normal dan hal itulah yang
membuat Anda tetap bertahan," tutupnya.
sumber info: detikhealth
No comments:
Post a Comment